Capex dan opex
adalah dua istilah yang tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas budgeting pada
setiap perusahaan (terutama yang berskala besar). Keduanya mempunyai karakter
yang berbeda meskipun sama-sama termasuk dalam jenis pengeluaran. Selain itu,
capex dan opex juga mendapat perlakuan pajak yang berbeda.
Capex
dan Opex dalam Budgeting
Budgeting atau penyusunan anggaran secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai perkiraan (forecast)
atau estimasi pengeluaran biaya yang dibuat berdasarkan hasil analisis bisnis
yang telah dilakukan. Dengan demikian perusahaan akan lebih terarah dan bijak
dalam melakukan berbagai keputusan terkait keberlangsungan bisnisnya.
Opex
adalah komponen pengeluaran yang pasti dilakukan oleh setiap perusahaan
sehingga pasti selalu ada dalam tiap budgeting.
Sementara itu, capex tidak selalu dicantumkan dalam penyusunan anggaran suatu
perusahaan. Penyertaan capex umumnya dilakukan oleh perusahaan yang telah
mempunyai basis pelanggan cukup stabil dan menggunakan modal dalam jumlah besar.
Capex (Capital
Expenditure/Pembelanjaan Modal)
CapEx adalah pengeluaran yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan untuk menciptakan manfaat masa depan. Dengan kata lain, capex
merupakan pembelanjaan aktiva tetap yang bertujuan untuk menambah nilai aset
serta memperluas kemampuan perusahaan dalam meningkatkan profit.
Capex akan dicantumkan sebagai aset pada neraca keuangan
perusahaan jika barang atau layanan yang dibeli tersebut digunakan secara aktif
selama lebih dari satu tahun. Nilai sebuah capex biasanya memiliki nilai yang
semakin menurun (depresiasi) seiring dengan umur aktiva tersebut.
Oleh sebab itu, capex pun akan dikenakan biaya penyusutan untuk
menyebar biaya aset selama masa penggunaannya sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam peraturan pajak. Adapun rentang ideal penyusutan biaya pada CapEx
adalah 5 sampai 10 tahun.
Opex
(Operating Expenditure / Biaya Operasional)
Opex
adalah pengeluaran yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam kata lain,
opex adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga kelangsungan asset
serta menjamin aktivitas perusahaan yang direncanakan dapat berjalan dengan
baik.
Opex adalah jenis pengeluaran reguler yang cenderung paling
banyak dialokasikan untuk setiap perusahaan. Hal ini pun kerap membuat pihak
manajemen perusahaan berusaha untuk menekan opex tanpa harus mengorbankan
kualitas produk atau layanan bisnis yang dihasilkan.
Sebagaimana yang telah disebutkan, opex adalah pengeluaran rutin atau bisa juga dikategorikan
sebagai pengeluaran ‘sehari-hari’ perusahaan. Oleh karena itu, biaya opex tidak
meliputi depresiasi, pajak pendapatan, maupun bunga pinjaman atau financing.
Ilustrasi
Capex dan Opex
Agar lebih mudah memahami perbedaan CapEx dan OpEx, berikut
adalah beberapa ilustrasi implementasi kedua jenis pengeluaran tersebut dalam
sebuah perusahaan.
·
Perusahaan X membeli aset
fisik berupa pesawat telepon dan setiap akhir bulan harus membayar tagihan
telepon akibat aktivitas bisnis yang dilakukan menggunakan pesawat telepon
tersebut. Dengan demikian, pembelian perangkat telepon tergolong sebagai capex,
sedangkan tagihan telepon adalah opex.
·
Perusahaan A membeli
mesin printer dan harus mengeluarkan biaya lain untuk
pembelian tinta dan kertas secara berkala. Pada kasus ini maka komponen CapEx mesin
printer, sedangkan komponen opex adalah tinta kertas.
·
Selain contoh di atas, beberapa hal lain yang termasuk dalam
opex adalah upah karyawan, biaya maintenance aset, biaya pengacara, asuransi, pajak
properti, komisi sewa, dan sebagainya.
Perbedaan |
Capital Expenditure (Capex) |
Operating Expenditure (Opex) |
Definsi |
Capex adalah pengeluaran yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan manfaat masa depan. Dengan
kata lain, capex merupakan pembelanjaan aktiva tetap yang bertujuan untuk
menambah nilai aset serta memperluas kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
profit. |
Operating Expenditure atau Biaya Operasional
adalah pengeluaran yang biasa dilakukan oleh sebuah perusahaan saat memenuhi
kebutuhan operasional. Dalam kata lain, Opex juga adalah biaya yang
dikeluarkan untuk tetap menjaga kelangsungan aset serta menjamin aktivitas
perusahaan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. |
Juga dikenal sebagai |
Belanja Modal pembelian aset |
Beban Usaha, Pengeluaran Operasional,
Pendapatan Pengeluaran (Expenditure Capital), Belanja Modal |
Accounting |
Tidak dapat sepenuhnya dipotong pada periode
ketika mereka terjadi. Aset berwujud disusutkan dan aset tidak berwujud
diamortisasi. |
Beban usaha sepenuhnya dikurangkan dalam
periode akuntansi di mana mereka terjadi. |
Pencatatan dalam Accounting sebagai : |
Dana yang dihabiskan untuk persediaan berada
di bawah belanja modal. |
Dana yang dihabiskan mengubah persediaan
menjadi throughput adalah opex. |
In real estate: |
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli
properti menghasilkan pendapatan. |
Biaya yang terkait dengan operasi dan
pemeliharaan dari properti menghasilkan pendapatan. |
Contoh |
Membeli mesin dan peralatan lainnya,
mengakuisisi aset properti intelektual seperti hak paten. |
Membeli Mesin Dan Peralatan Sebelum
mengakuisisi Aset Properti intelektual seperti hak paten. |
C
Bisakah
Capex Menjadi Opex?
Secara umum CapEx adalah bentuk investasi dengan nilai
yang cukup besar dan berisiko. Oleh sebab itu, capex perlu dilakukan setelah
melalui pertimbangan yang benar-benar matang baik dari segi nominal
pembelanjaan maupun nilai manfaatnya.
Aset perusahaan yang pada dasarnya merupakan capex juga dapat
dikategorikan sebagai opex pada kondisi tertentu. Adapun kondisi ini adalah
ketika perusahaan memilih untuk melakukan sistem sewa atas barang
atau aset tersebut dibandingkan membelinya.
Seperti contoh adalah rencana pembangunan pusat data atau yang
lebih dikenal dengan istilah data center. Pembangunan data center yang sesuai standar memerlukan biaya yang sama
sekali tidak sedikit. Namun dibandingkan harus membangun sendiri, sebuah perusahaan
dapat memanfaatkan fasilitas Data Center Colocation.
Alternatif ini membuat perusahaan hanya perlu membayar biaya
sewa kepada pihak penyedia layanan colocation setiap
bulannya sehingga menjadi opex. Dengan demikian, perusahaan pun dapat mengalokasikan
dana untuk keperluan bisnis lainnya.
Capex dan opex adalah jenis pengeluaran yang
dilakukan oleh setiap perusahaan. Capex merupakan pengeluaran untuk menambah
nilai aset dan tidak selalu ada di dalam budgeting, sedangkan opex merupakan pengeluaran untuk
menjaga keberlangsungan aset dan bersifat reguler sehingga selalu ada di dalam budgeting
Semoga bermanfaat
sumber : akseleran
0 Comments