GMP Merupakan suatu
konsep manajemen dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang
tepat untuk menghasilkan out put yang memenuhi stándar dengan tingkat
ketidak sesuaian yang kecil.
Good
Manufacturing Practices yang dalam bahasa indonesia dapat diterjemahkan
menjadi Cara Produksi yang Baik (CPB) di terapkan oleh industri yang
produknya di konsumsi dan atau digunakan oleh konsumen dengan tingkat
resiko yang sedang sampai tinggi seperti : produk obat-obatan, produk
makanan, produk kosmetik, produk perlengkapan rumah tangga, dan semua
industri yang terkait dengan produksi produk tersebut.
Penerapan
GMP dapat mengacu berbagai referensi, namun sejauh ini tidak ada
standar internasional yang bersifat official seperti halnya standar ISO.
Oleh karena itu berbagai negara dapat mengembangkan standar GMP
tersendiri, seperti di Indonesia terdapat berbagai standar GMP yang di
terbitkan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sesuai dengan
jenis produk yang di hasilkan. Sebagai contoh beberapa standar GMP
tersebut:
- Standar GMP untuk industria obat-obatan di sebut dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
- Standar GMP untuk industri makanan di sebut dengan CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik)
- Standar GMP untuk industri kosmetik di sebut dengan CPKB ( Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik)
- Standar GMP untuk industri obat tradisional di sebut dengan CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)
Berbagai
referensi standar GMP pada prinsip dasarnya sama yakni bertujuan untuk
menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan aman. Pilihan referensi
GMP yang akan digunakan oleh industri mempertimbankan berbagai hal:
- Penerapan GMP apakah akan dilakukan sertifikasi? Bila ya, lembaga sertifikasi mana yang digunakan? Sertifikasi GMP di Indonesia dapat dilakukan oleh BPOM, atau lembaga sertifikasi independen lainnya.
- Kemana produk yang dihasilkan akan di jual ( lokal atau ekspor), maka standar GMP yang digunakan sebagai referensi mempertimbangkan standar GMP di negara dimana produk tersebut di jual.
- Penerapan GMP sebagai standar tunggal, atau merupakan bagian dari penerapan standar yang lain dan sertifikasi yang dilakukan merupakan sertifikasi dari standar yang lainya tersebut seperti: ISO 22000;2005, HACCP, BRC, SQF, IFS dan lain-lain.
Waktu Menerapkan GMP
Pada
dasarnya semua industri yang terkait dengan makanan, obat-obatan,
kosmetik, pakan ternak wajib menerapkan sejak prabrik didirikan dan
proses produksi pertama dilakukan, karena penerapan GMP merupakan
persyaratan dasar bagi industri tersebut beroperasi. Namun karena
rata-rata industri di indonesia bermula dari UKM, yang kemudian
berkembang menjadi industri besar dengan tingkat pengetahuan GMP yang
terbatas sehingga acap kali penerapannya di abaikan. Baru setelah ada
tuntutan oleh pelanggan untuk sertifikasi GMP atau standar lainnya
seperti ISO 22000, HACCP, BRC, IFS, dan SQF baru GMP tersebut di
terapkan.
Cakupan standar GMP
Prinsip
dasar GMP adalah mutu dan keamanan produk tidak dapat dihasilkan hanya
dengan pengujian ( Inspection/ testing), namun harus menjadi satu
kesatuan dari proses produksi. Oleh karena itu cakupan secara umum dari
penerapan standar GMP adalah:
- Desain dan fasilitas
- Produksi (Pengendalian Operasional)
- Jaminan mutu
- Penyimpanan
- Pengendalian hama
- Hygiene personil
- Pemeliharan, Pembersihan dan perawatan
- Pengaturan Penanganan limbah
- Pelatihan
- Consumer Information (education)
Strategi penerapan GMP
Bukan suatu hal yang mudah ketika suatu industri akan menerapkan GMP, sehingga perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya:
- Bangun komitmen pemilik perusahaan, manajemen dan karyawan.Komitmen merupakan hal yang paling utama, karena dalam merapkan GMP di butuhkan sumber daya terutama financial yang cukup besar. Di tambah lagi dengan komitmen karyawan untuk mau melaksanakan standar GMP secara efektif, karena bisa jadi di perlukan peruabahan pola pikir, dan kebiasaan.
- Pilih standar referensi penerapan GMP secara tepat dengan mempertimbangkan berbagai hal di atas.
- Tetapkan indikator-indikator keefektifan penerapan GMP, dan lakukan evaluasi kinerja penerapan GMP yang digunakan alat untuk peningkatan.
- Bentuk tim yang solid, dengan penanggung jawab personel yang memiliki jiwa kepemimpinan serta motivasi yang kuat.
- Secara terus-menerus lakukan awareness baik untuk manajer, supervisor maupun karyawan.
Read more....
0 Comments