The 5 whys adalah root cause analysis untuk problem solving. Tool ini membantu mengidentifikasi dengan cepat dan sederhana akar masalah atau penyebab ketidaksesuaian suatu produk. Dibuat populer di tahun 1970-an oleh Toyota Production System. Strategi 5 whys dilakukan dengan melihat masalah dan bertanya: "Kenapa?" dan "Apa yang menyebabkan masalah ini?"
Sangat sering, jawaban pertama "mengapa" akan meminta yang lain "mengapa" dan jawaban kedua "mengapa" akan meminta yang lain, dan seterusnya, maka nama strategi 5 sebab-akibat
Manfaat dari 5 Whys analysis meliputi:
• Membantu Anda untuk cepat menentukan akar penyebab masalah.
• Sederhana, dan mudah untuk dipelajari dan ditenerapkan.
• Membantu Anda untuk cepat menentukan akar penyebab masalah.
• Sederhana, dan mudah untuk dipelajari dan ditenerapkan.
Cara Menggunakan 5 Whys Tool:
Ketika Anda mencari untuk memecahkan masalah, mulai dari hasil akhir dan bekerja mundur (terhadap akar penyebab), terus bertanya: "Kenapa?" Anda harus mengulang ini berulang-ulang sampai akar penyebab masalahnya menjadi jelas.
Ketika Anda mencari untuk memecahkan masalah, mulai dari hasil akhir dan bekerja mundur (terhadap akar penyebab), terus bertanya: "Kenapa?" Anda harus mengulang ini berulang-ulang sampai akar penyebab masalahnya menjadi jelas.
Contohnya sebagai berikut:
Masalah: Mesin Breakdown/Rusak.- Mengapa mesin rusak? -->>Bearing unit loading material tidak berfungsi.
- Mengapa tidak berfungsi? -->>Umur bearing sudah melebihi batas lifetime 6 bulan.
- Mengapa tidak diganti saat mencapai batas tersebut? -->>Tidak ada yang tahu batas lifetime komponen tersebut.
- Mengapa tidak ada yang tahu? -->>Tidak ada pencatatan pergantian komponen
- Mengapa tidak ada pencatatan? -->>Nah, sebenarnya kita telah tiba pada salah satu potensi akar masalah, yaitu tidak adanya pencatatan data penggantian komponen.
Untuk sampai pada pada akar masalah, bisa pada pertanyaan kelima atau bahkan bisa lebih atau kurang tergantung dari tipe masalahnya.
Monitor terus akar penyebab masalahnya, pastikan masalah tidak terulang lagi
0 Comments